Souvenir Acara KTT Ke-43 ASEAN

Semua bisnis akan dimulai dengan berdagang, namun berdagang tidak dapat selalu disebut bisnis. Lalu apa perbedaan berbinis dan berdagang?  Ada beberapa prinsip dasar yang menyebabkan adanya perbedaan antara berbisnis dan berdagang. Berdagang tentunya dapat dilakukan oleh semua orang , dimana terdapat penjual dan pembeli dengan menggunakan sistem yang sangat sederhana, bahkan seringkali tanpa sistem karena berdagang pada prinsipnya apa yang dijual dapat menghasilkan uang atau dibayar oleh konsumen.

Lalu bagaimana dengan berbisnis?

Berbisnis…sering kita dengar, namun apakah esensi sama dengan berdagang? Berbisnis merupakan kegiatan berkelanjutan dari proses berdagang, akan tetapi dalam berbisnis telah digunakan sistem yang baik, terencana dan terorganisir.  Dengan menggunakan sistem yang terencana dan terorganisir maka diharapkan usaha berdagang yang telah dijalani dapat menjadi besar tanpa harus menunggu waktu yang sangat lama. Sedangkan berdagang, karena tidak memiliki sistem yang terrencana dan terorganisir maka bisa saja usaha yang dilakukan mendapatkan keuntungan yang cukup lama karena pemilik usaha tidak dapat memisahkan arus keluar dan masuk keuangan.

Sebagai contoh: apabila berdagang bakso keliling, seorang pedagang dapat menghasilkan 3,5 juta dalam sebulan, setelah dipotong biaya operasional seperti bahan baku, karyawan, dan alat pendukung lainnya, maka dapat dihitung ia hanya mendapat keuntungan bersih 1 juta dalam sebulan. Hal tersebut akan berlanjut sama dalam jangka waktu 1 tahun, 5 tahun atau bahkan 10 tahun mendatang apabila tidak memperbaiki usahanya.

Bagaimana mengubahnya menjadi suatu bisnis? Bakso yang awalnya menjadi produk biasa didagangkan di pinggir jalan diubah dan diberikan value added (nilai tambah) dan differensiasi (pembeda) misalnya, bakso dibentuk menjadi kotak atau lambang cinta yang berisi keju. Bakso tersebut tentunya diberikan nama/brand yang mudah diingat oleh konsumen, misalnya Bakso Cinta. Selain itu pemilik usaha dapat memperbaharui gerobak jualnya menjadi gerobak yang bernuansa cinta sehingga terlihat berbeda dengan gerobak bakso pada umumnya yang nantinya diharapkan lebih dapat memikat konsumen.

Atau dapat pula tempat berjualan bakso menetap di suatu tempat yang strategis, misalnya di depan minimarket yang notabene memiliki daya tarik jauh lebih daripada lokasi lainnya. Tak hanya menjual produk yang Anda buat, namun sebaiknya untuk merambah konsumen jauh lebih banyak lagi, maka sebaiknya sistem franchise juga dapat dilaksanakan seingga brand yang telah anda buat semakin dikenal dimana-mana, mendapatkan keuntungan lebih tinggi dan tentu saja mempersingkat waktu untuk meningkatkan laba serta modal yang berasal dari pemakai sistem bagi hasil tersebut.

Jadi bagaimana? Siapkah Anda berbisnis atau memilih tetap di tempat dengan berdagang?

Artikel Menarik Lainnya